Pengertian rompi safety


Rompi keselamatan (safety vest) benar-benar penting untuk dipakai dalam lingkungan kerja yang penuh dengan bahaya. Rompi keselamatan ini bisa membikin penggunanya kian gampang tampak oleh rekan kerjanya sehingga diinginkan kecelakaan yang terjadi dapat berkurang.


Baca: Rompi safety

American National Standards Institute (ANSI) / International Safety Equipment Association (ISEA) sudah membikin standard industri dalam penerapan baju keselamatan dengan visibilitas tinggi (high visibility safety apparel) termasuk di dalamnya merupakan rompi keselamatan. Standar ini meliputi zona minimum untuk material yang retroreflektif (memantulkan sinar), lokasi dari material retroreflektif, dan juga fitur khusus dari baju hal yang demikian.

Sebagian Regulasi Federal di Amerika Serikat sudah mengambil standar ini sebagai dasar pembuatan regulasinya. Pada November 2008, undang-undang 23 CFR komponen 634 ialah undang-undang Pemerintahan Federal Amerika Serikat pertama yang berlaku untuk konstruksi jalan tol, pekerja komponen maintenance dan utility yang diharuskan untuk mengaplikasikan baju dengan class 2 atau class 3 ANSI/ISEA 2007. Manual on Uniform Traffic Control Devices (MUTCD) edisi 2009 memberikan tutorial untuk nasional Amerika Serikat yang mengacu terhadap ANSI/ISEA standar pada penerapan baju keselamatan dengan visibilitas tinggi.

Rompi Keselamatan dan Baju Keselamatan dengan Visibilitas Tinggi
Berdasarkan Regulasi Visibilitas Pekerja, baju keselamatan dengan visibilitas tinggi (high visibility safety apparel) merupakan baju alat perlindungan diri yang dipakai untuk menentukan conspicuity ( untuk memudahkan penglihatan) bagus saat siang hari maupun malam hari dan memenuhi performance class 2 atau class 3 dari publikasi ANSI/ISEA 107-2010 yang berjudul “American National Standard for High Visibility Safety Apparel dan Headwear”. Figur baju keselamatan dengan visibilitas tinggi ini termasuk rompi keselamatan (safety vest), baju hangat keselamatan dan pakaian keselamatan.

Ragam baju keselamatan dibagi menurut 3 hal: material dasar, material retroreflektif dan material kombinasi. Material dasar merupakan material yang dilapisi dengan bahan fluorescent yang benar-benar gampang diamati. Material retroreflektif merupakan material pada baju yang dimaksudkan untuk memancarkan sinar balik terhadap sumber sinar saat sinar jatuh terhadap material retroreflektif hal yang demikian. Material kombinasi merupakan kombinasi dari retroreflektif dan fluorescent material yang bisa dihitung per material dasar.

Warna Rompi Keselamatan dan Baju Keselamatan
Ada 3 warna yang bisa diterapkan sebagai warna material dasar dan material kombinasi. Warna hal yang demikian merupakan kuning-hijau, fluorescent oranye-merah, dan fluorescent merah. Pengguna patut memilih warna layak dengan profesi dan lingkungan profesi untuk menentukan warna yang dipakai telah benar-benar tampak.

Baca juga : Sepatu boots

Apakah lingkungan kerja di kota atau di desa? Di hutan atau di gurun? Apa warna kelengkapan yang dominan di daerah kerja? Elemen-elemen hal yang demikian patut diamati sehingga warna yang dipakai pada rompi keselamatan dan baju keselamatan lain telah kontras dengan lingkungan sekitar.

Ragam Rompi dan Baju Keselamatan
5 Ragam Baju Keselamatan dengan visibilitas tinggi dibatasi oleh ANSI: performance class 1, performance class 2, performance class 3, performance class E dan Public Safety Apparel. Berikut merupakan penjelasannya:

Performance class 1
Baju Performance class 1 tak dibolehkan untuk diterapkan dalam lingkup right of way dari Tol yang dibiayai oleh Pemerintah negara komponen di Amerika Serikat sebab baju keselamatan, termasuk rompi keselamatan, dalam performance class 1 menyediakan sedikit sekali jumlah material yang dipinta untuk membedakan si pemakai dengan lingkungan kerja sehingga mereka cuma menerima peningkatan visibilitas yang sedikit. Baju Performance class 1 ini cenderung bercampur dengan lingkungan kerja sehingga tak menerima perhatian dari pekerja yang lain.

Adapun minimum spesifikasi untuk baju dalam kelompok performance class 1 merupakan:

1.Material dasar minimum seluas 217 in2 (0.14 m2)
2.Material retroreflektif atau material kombinasi yang dipakai sebagai sambungan material dasar seluas 155 in2 (0.10 m2)
3.Material kombinasi yang dipakai tanpa adanya material dasar seluas 310 in2 (0.20 m2)

Performance class 2
Performance class 2 menyediakan visibilitas superior untuk pemakainya lewat material tambahan di dada dan lebih gampang tampak ketimbang class 1. Baju variasi ini diwajibkan bagi segala pekerja yang berprofesi di proyek jalan tol di Amerika Serikat yang terpapar bahaya dari lalu lintas sekitar maupun kelengkapan konstruksi di sekitar zona kerja. Spesifikasi minimum untuk baju variasi ini merupakan:

Material dasar seluas 755 in2 (0.5 m2)
Material retroreflektif atau material kombinasi yang dipakai sebagai sambungan material dasar seluas 201 in2 (0.13 m2)
Karakter profesi yang memerlukan baju performance class 2 merupakan:

Profesi di siang hari
Berprofesi di luar jalan raya
Adanya penghambat lahiriah (physical barrier) antara pekerja dan lalu lintas
Jalan dengan kecepatan yang lebih rendah
Figur profesi yang memerlukan minimum performance class 2 merupakan:

Memotong rumput
Inspeksi
Pemeliharaan
Pemasangan rambu jalan
Lapangan
Operasi utility
Petugas jalan tol
Petugas respon kecelakaan
Volunteer work
Pekerja media (khususunya saat meliput kecelakaan)

Performance Class 3
Baju performance class 3 menciptakan visibilitas pekerja yang paling bagus. Baju variasi ini patut dipakai dalam situasi di mana profesi dilangsungkan di zona padat, jalan yang kompleks atau lingkungan kerja yang kompleks. Visibilitas pada performance 3 lebih bagus ketimbang performance class 2 sebab adanya tambahan material dasar dan reflektif di komponen tangan dan kaki. Baju pada performance class 3 patut dilengkapi dengan lengan panjang atau celana panjang. Minimum spesifikasi untuk gunakan performance class 3 merupakan:

Material dasar seluas 1240 in2 (0.8 m2 )
Retroreflektif atau material kombinasi seluas 310 in2 ( 0.2 m2)
Karakter profesi yang memerlukan pekerja untuk memakai baju performance class 3 merupakan:

dilangsungkan saat malam hari
Tak ada pembatas lahiriah
Berprofesi di jalan tol
Jalan tol kecepatan tinggi
Zona perkotaan
Zona dengan risiko tubrukan tinggi

Jennis profesi yang memerlukan baju dengan class 3 merupakan:

Operasi flagging
Pengendali lalu lintas yang temporer
Konstruksi
Response kecelakaan saat malam
Regu utility saat berprofesi malam hari
Kombinasi dari baju performance class 2 dengan performance class E masuk dalam stel baju performance class 3. Stel baju performance class 3 dapat disusun oleh:

Kombinasi dari performance class 2 rompi keselamatan dan celana panjang performance class E2.
Kombinasi dari rompi keselamatan performance class 2 dan celana pendek performance class E.
Perlengkapan alat safety 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Ala Pelindung Diri Di Pekerjaan

Jual Alat Safety di Lampung

Jual Sepatu Safety Grosir